Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (I Korintus 13:4)
Benarkah cemburu itu tanda cinta? Apakah cinta dan cemburu itu dua perasaan yang sama? Apakah tindakan yang dilakukan keduanya sama?
Tampaknya TIDAK…..! orang yang mencintai mau berkorban banyak hal demi membuat kekasihnya tersenyum bahagia. Orang yang sedang cemburu biasanya tidak mampu melakukan sesuatu yang membuat kekasihnya tersenyum bahagia. Orang yang sedang
Cemburu biasanya muncul dalam bentuk panas hati, bahkan ia sangat dekat dengan iri hati. Perasaan seperti ini membuat kita memikirkan hal-hal yang jahat tentang orang lain, bahkan tentang orang yang katanya kita kasihi itu (Bilangan 5:14). Lihatlah saudara-saudara Yusuf (Kejadian 37:1-36) yang terbakar cemburu karena sikap ayah mereka yang lebih menyayangi Yusuf. Tidak ada hal baik yang mereka pikirkan tentanng yusuf hingga mereka tega menjualnya. Tidak juga ada rasa gentar dalam hati mereka ketika melihat Yakub, ayah mereka, sangat berduka.
Cemburu biasanya dilatarbelakangi oleh rasa memiliki dan rasa kurang percaya diri. Keduanya tidak sehat dan sama sekali tidak menunjukkan kualitas kasih yang kita miliki. Kecemburuan menandakan bahwa kita menggunakan orang lain untuk membuat diri kita merasa nyaman dan bahagia. “Jika ia besama saya, saya bahagia. Namun, jika ia mulai dekat dengan orang lain, kebahagiaan saya terancam, maka saya berhak untuk marah.”
Sahabat, kita dapat mengatasi cemburu. Pertama-tama kita perlu menyadari bahwa kebahagiaan kita tidak terletak pada orang lain yang kita kasihi. Selanjutnya, kita harus memahami bahwa kasih itu berasal dari Allah dan diteruskan melalui kita. Selama kita memiliki kasih yang demikian, cemburu tidak akan menguasai kita.
Apa yang terjadi ketika Anda cemburu?
Ketika Anda cemburu, siapa yang sebenarnya anda cintai: diri Anda atau orang lain?
Benarkah cemburu itu tanda cinta? Apakah cinta dan cemburu itu dua perasaan yang sama? Apakah tindakan yang dilakukan keduanya sama?
Tampaknya TIDAK…..! orang yang mencintai mau berkorban banyak hal demi membuat kekasihnya tersenyum bahagia. Orang yang sedang cemburu biasanya tidak mampu melakukan sesuatu yang membuat kekasihnya tersenyum bahagia. Orang yang sedang
Cemburu biasanya muncul dalam bentuk panas hati, bahkan ia sangat dekat dengan iri hati. Perasaan seperti ini membuat kita memikirkan hal-hal yang jahat tentang orang lain, bahkan tentang orang yang katanya kita kasihi itu (Bilangan 5:14). Lihatlah saudara-saudara Yusuf (Kejadian 37:1-36) yang terbakar cemburu karena sikap ayah mereka yang lebih menyayangi Yusuf. Tidak ada hal baik yang mereka pikirkan tentanng yusuf hingga mereka tega menjualnya. Tidak juga ada rasa gentar dalam hati mereka ketika melihat Yakub, ayah mereka, sangat berduka.
Cemburu biasanya dilatarbelakangi oleh rasa memiliki dan rasa kurang percaya diri. Keduanya tidak sehat dan sama sekali tidak menunjukkan kualitas kasih yang kita miliki. Kecemburuan menandakan bahwa kita menggunakan orang lain untuk membuat diri kita merasa nyaman dan bahagia. “Jika ia besama saya, saya bahagia. Namun, jika ia mulai dekat dengan orang lain, kebahagiaan saya terancam, maka saya berhak untuk marah.”
Sahabat, kita dapat mengatasi cemburu. Pertama-tama kita perlu menyadari bahwa kebahagiaan kita tidak terletak pada orang lain yang kita kasihi. Selanjutnya, kita harus memahami bahwa kasih itu berasal dari Allah dan diteruskan melalui kita. Selama kita memiliki kasih yang demikian, cemburu tidak akan menguasai kita.
Apa yang terjadi ketika Anda cemburu?
Ketika Anda cemburu, siapa yang sebenarnya anda cintai: diri Anda atau orang lain?
Sumber: Youth for Christ Vol. 01 Tahun-V dengan perubahan.
No comments:
Post a Comment