1. Merencanakan konflik yang sehat. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya, demikian pula dengan berkonflik. Ambil sisi positif dalam setiap konflik yang telah terjadi, bagaimanapun juga mereka adalah bagian dari kehidupan kita.
2. Tetapkan aturan main. Seperti layaknya sebuah “perang’’, berkonflik juga perlu ada aturan mainnya. Jika suara sudah mulai meninggi,hati mulai panas, detak jantung makin cepat, dan semuanya sudah di luar kontrol, ambil waktu untuk beristirahat sejenak. Berdoalah supaya TUHAN menenangkan kita.
3. Fokus pada pemecahan masalah. Bantulah yang lain mengerti pandangan kita namun tetap menghargai hak mereka untuk berbicara. Ingatlah bahwa kita sering berbicara tentang kebenaran menurut kita padahal anggota yang lain punya pandangan yang berbeda, kebenaran versi mereka. Tetap focus pada masalahnya, bukan pada pribadi yang berdebat dengan kita.
4. Kompromi dengan solusi. Bersiap untuk mengalah jika kita memang salah. Yang penting bukanlah memenangkan pendapat kita melainkan menyelamatkan hubungan kita.
5. Selalu ada hari esok. Hendaknya kita selalu ingat dampak dari perkataan dan tindakan kita dalam jangka waktu panjang. Saling memaksakan kehendak malah akan menghancurkan.
6. Dibutuhkan nasehat untuk konflik yang selalu berulang. Jika kita membutuhkan pendapat netral dari pihak ketiga, mintalah pada orang dekat yang kita percaya dapat berpendapat seobjektif mungkin.
7. Perbaikan diri. Setiap orang harus merenunngkan kembali terhadap setiap konflik yang telah terjadi. Ini akan membuat konflik berikutnya lebiih baik lagi.
Konflik memang tidak dapat dihindari tetapi selallu ada cara untuk mengelolanya dengan sehat sehingga dapat menguntungkan.
(Harry R. Jackson, Jr.)
“Membelakangi suatu persoalan akan membawa anda berhadap- hadapan muka dengan persoalan yang lain lagi’’.
(Ministry)
When you have a problem, instead of saying; “Oh my God………. I have a big problem”. Say; “Hy problem I have a big God………!”
(Author Unkown)
No comments:
Post a Comment