Wednesday, February 10, 2010

DOA DAN POLITIK

Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
(I Timotius2:1&2)

Kasus Bank Century, kasus yang saat ini menjadi kasus yang hangat di negara kita tercinta. Memanfaatkan hak angketnya, DPR akhirnya membentuk “Pansus Century”, kendaraan politik untuk mencari fakta-fakta dari kasus ini.

Sidang pansus Century selalu diwarnai perdebatan, bahkan yang tidak relevan dengan kasus Century sendiri, hingga kata-kata kotor terlontar dari mulut para anggota dewan “yang terhormat”. Dinamika demokrasi, begitulah mereka menyebutnya………….
Anehnya, pedebatan diluar batas kewajaran tersebut justru dilakukan oleh saudara-saudara seiman kita.

Beragama Kristen tidak menjamin aktor-aktor di panggung politik kita akan berperilaku Kristen, meski mereka berasal dari partai politik berlabel Kristen sekalipun. Tindakan dalam menyikapi setiap persoalan negara telah memperlihatkan sebagian dari mereka masih jauh dari kesan menjadi terang dan garam bagi bangsa ini.

Pada tahun 1787 sebuah pertemuan khusus diadakan di Amerika Serikat untuk merevisi “Article of Confederation”. Selama berminggu-minggu, para wakil mengkaji ulang sejaarah masa lalu dan menganalisis berbagai bentuk pemerintahan modern untuk mencari pemahaman baru. Namun mereka menemui jalan buntu. Tak ada yang sesuai dengan bangsa yang masih berusia muda ini. Akhirnya seorang pria bernama Benyamin Franklin berdiri dan berkata:

“Dalam situasi pertemuan seperti ini, yang mencari-cari seperti dalam kegelapan untuk menemukan kebenaran politik dan hamper tidak mampu membedakannya ketika dipresentasikan ke hadapan kita, mengapa hal itu berlangsung hingga saat ini tanpa terpikir oleh kita untuk merendahkan hati memohon kepada bapa, Sang Terang, untuk menerangi pengertian kita…..???”

Franklin percaya bahwa ada Allah yang Mahakuasa yang dapat memberikan bimbingan bagi orang-orang yang mencarinya.

Orang Kristen memang tidak dilepaskan dari dunia politik, saat ini kita masih berlabel “Warga Negara Indonesia” tempat TUHAN menitipkan kita sebelum kita layak menjadi “Warga Kerajaan Surga”. Jadi, tak ada halangan bagi kita untuk terjun dalam dunia politik.

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
(Yeremia 29:7)

Memilih untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis adalah sebuah pilihan, namun bukan berarti kita harus bersikap skeptis dan apatis. Rasul Paulus mengajarkan kita bahwa perintah ditetapkan oleh Allah dan pemerintah adalah hamba Allah (Roma 13:1-4) dan bahwa kita harus berdoauntuk berdoa bagi pemimpin bangsa dan negara kita(1 Timotius 2:2).

Teladanilah seorang Benyamin Franklin, mari berdoa untuk pemerintah, bangsa, dan negara kita tercinta ini………………….!!!

(Hans “Sheva on 7” Shevcenko)

Daftar Bacaan
Doa dan Politik, Renungan Harian November 1995 (Dennis J. De Haan)

No comments: