Dalam sebuah tulisannya, Kahlil Gibran mengisahkan bagaimana ia berdiri di gerbang kuil dan bertanya kepada setiap orang yang lewat tentang misteri dan kebaikan cinta (link ini mengarahkan ke tulisan dimaksud). Yah, cinta adalah sebuah kata yang selalu didefinisikan berbeda oleh setiap orang. Jadi gak heran kalo Dewa 19 bilang, CINTA ADALAH MISTERI…!
JENIS-JENIS CINTA
Dalam pandangan KRISTEN dikengenal ada 4 jenis cinta atau kasih;
1. Kasih Agape (Yohanes 21:15-17)
Agape adalah kasih tanpa syarat. Kasih karena apa yang dilakukannya, bukan karena bagaimana perasaannya. Kasih yang tidak mengharapkan dan memerlukan balasan.
2. Kasih Phileo (Yohanes 21:15-17)
Phileo berarti “memiliki minat yang spesial kepada seseorang atau sesuatu, sering kali dengan fokus kepada kerja sama yang dekat; memiliki kasih sayang terhadapnya seperti memandang seseorang sebagai sahabat.”
Perbedaan antara kasih agape dan kasih phileo tergambar dalam dialog Yesus dengan Petrus dalam Yohanes 21:15-17 dimana Yesus menggunakan kata agape dan Petrus menjawabnya dengan kata phileo.
3. Kasih Storge (Roma 12:10)
Kasih Storge adalah kasih dan sayang yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, dapat muncul di antara saudara kandung, dan muncul di antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik.
4. Kasih Eros
Kasih seksual, asmara atau hasrat kasih.
Dalam pandangan ISLAM, ada dua jenis cinta;
1. Cinta Sejati (isyq haqiqi).
Cinta kepada Allah, termasuk ketika mencintai makhluk yang diperintahkan oleh Allah untuk dicintai.
2. Cinta Semu (isiq majazi).
Cinta karena ketertarikan fisik (husn) yang membangkitkan nafsu.
Perbandingan kedua cinta tersebut adalah ;
v Cinta sejati memperkuat agama, cinta semu merusak agama,
v Cinta sejati mengakibatkan pertemuan, cinta semu mengakibatkan perpisahan,
v Cinta sejati mencerahkan hati, cinta semu menggelapkan hati
v Cinta memberikan penghormatan dan kemuliaan pada seseorang, cinta semu menjadi aib.
Dalam BUDDHISME, pada awalnya cinta adalah sama dengan perasaan/emosi manusia seperti halnya benci, sayang dan marah yng dipermainkan oleh nafsu. Semuanya hanyalah kesia-siaan dan harus ditinggalkan.
Dalam perkembangannya Buddhisme menganjurkan kasih bahkan kepada semua makhluk. Dikisahkan ketika Sidharta Gautama berinkarnasi menjadi seekor anak anjing, ia menjumpai seorang kakek tua renta yang miskin sedang kelaparan. Ia pun melompat ke dalam kuali rebusan air untuk menjadi pengisi perut kakek tersebut.
APA YANG KITA NAMAKAN CINTA…?
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Tuhan, sebab Tuhan adalah kasih.”
(1 Yohanes 4:8)
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
(1 Korintus 13:13)
“ Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."”
(Kejadian 1:26)
“ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
(Kejadian 2:7)
Cinta adalah bukti keabadian TUHAN, karena cinta adalah TUHAN itu sendiri.
Cinta adalah hembusan nafas Allah bagi makhluk yang dijadikan menurut “gambar dan rupa-Nya” yang membuat mereka pun mampu mencinta.
“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”
(1 Yohanes 4:16)
“Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.”
(Yohanes 15:12)
GOD IS LOVE…….!!!
Mcz,130311
DAFTAR PUSTAKA
Assa, Rudi N. Love is Beautifull. Lentera Kristen: Tomohon, 2010
Gibran, Kahlil. Anggur Cinta. Diva Press: Jogjakarta, 2003
Naqsbandi, Faqir Zulfiqar Ahmad. Cinta Abadi para Kekasih Allah. Marja: Bandung, 2002.
No comments:
Post a Comment