“Mendaki gunung sangat paralel dengan aspek kehidupan lain dan itulah alasan mengapa kita bisa belajar banyak darinya. Selalu ada alasan mengapa orang suci selalu pergi ke gunung untuk menemukan makna hidup. Dan pengalaman saya di gunung telah mengajarakn saya sebuah cara unik untuk menghadapi apa yang dilemparkan kehidupan kepada saya.”
(Gary P. Scott, pendaki Everest, pemegang rekor pendakian tercepat Mc Kinley, Alaska, & penulis Everest in Your Life)
(Gary P. Scott, pendaki Everest, pemegang rekor pendakian tercepat Mc Kinley, Alaska, & penulis Everest in Your Life)
Sahabat, pernah tidak mendaki sebuah gunung………..???
Seperti kata Gary P. Scoot di atas, mendaki gunung adalah sebuah miniatur kehidupan. Memang tidaklah mudah untuk mencapai puncaknya, perlu persiapan, pengorbanan, kesabaran, kerja keras, dan keberanian bahkan mungkin keajaiban.
Seperti kontur alam yang berbukit dan berlembah, perjalanan tak pernah mulus. Selalu penuh tantangan dan halangan. Kadang kita berada di atas bukit yang tinggi, namun terkadang pula harus berada di bawah lembah yang dalam. Sepanjang perjalanan kita harus menanggung beban dari “carrier” yang kita bawa. Terkadang kita harus tergores oleh pepohonan, merasakan tajamnya bebatuan, tersandung, terjatuh, salah jalur dan kehilangan arah, terhalang cuaca buruk, dan mungkin saja perjalanan kita akan gagal.
Semuanya itu harus dilalui. “Champions know there are no shortcuts to the top. They climb the mountain one step at a time (Judi Adler).” Apapun yang merintangimu dalam kehidupan, tetaplah menghadapinya, jangan pedulikan ketika semuanya tak berjalan sesuai harapan. Jangan pernah putus asa dan mundur dari kehidupan. Terkadang peristiwa serupa terjadi di dalam kehidupan. Ketika engkau mendaki sebuah gunung untuk pertama kalinya, mungkin memang akan terjadi banyak kesalahan. Belajarlah dari kesalahan itu sehiungga ketika engkau mendakinya untuk yang kedua kalinya, engkau telah tahu cara menghadapinya.
Di gunung, di tebing,
Di bukit di laut,
Di hutan di lembah...,
Aku tetap anak — Mu
(Eka Budianta)
Yakinlah, di manapun engkau berada, TUHAN selalu bersamamu, Ia telah memperlengkapimu dan mengatur semuanya untuk melatihmu dan mempersiapkanmu untuk layak mendapatkan damai sejahtera dari-NYA. Ketika jari TUHAN melukis jalan hidupmu di atas keras dan tajamnya cadas dunia ini, ia juga berjanji untuk melaluinya bersamamu.
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibrani 13:5)
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
(Yeremia 29:11)
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pendakian gunung yang parallel dengan kehidupan ini beberapa diantaranya;
1. GPS (Global Positioning System)
GPS merupakan sebuah alat atau sistem berbasis satelit yang dapat digunakan untuk meberikan informasi kepada penggunanya dimana dia berada (secara global) sehingga dapat melihat dan menentukan arah di permukaan bumi.
GPS merupakan sebuah alat atau sistem berbasis satelit yang dapat digunakan untuk meberikan informasi kepada penggunanya dimana dia berada (secara global) sehingga dapat melihat dan menentukan arah di permukaan bumi.
Yesus Kristus adalah GPS (God Precious Son) itu. Jadikanlah Ia penuntun arah bagimu, ketahuilah saat engkau berjalan, engkau selalu berjalan di dalam-Nya, melihat dan menentukan arah dengan cara-Nya. Ingatlah, tanpa-Nya engkau tidak akan mencapai “Puncak Keabadian”.
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
(Yohanes 14:6)
2. PETA
Alam adalah stasiun pemancar yang tak terbatas,
yang melaluinya TUHAN berbicara kepada kita setiap jam
Jika kita hanya mendengarkan.
(George Washington Carver)
Alam adalah stasiun pemancar yang tak terbatas,
yang melaluinya TUHAN berbicara kepada kita setiap jam
Jika kita hanya mendengarkan.
(George Washington Carver)
Peta adalah alam ini, dimana engkau akan menjalali petualangan hidupmu.
Alam adalah sumber penyataan Allah selain Alkitab (Sumber penyataan Allah yang tertulis) dan Yesus Kristus sendiri. Tak heran jika di kalangan “Pencinta Alam ” kita sering mendengar kalimat:
“Memandang gunung sebagai sekumpulan tanah, batu dan pepohonan sama halnya dengan memandang manusia sebagai kumpulan darah, daging dan tulang. Gunung adalah lambang keseimbangan antara alam,manusia dan hubungan vertikalnya dengan TUHAN. Mendatangi alam berarti mendatangi firman TUHAN”.
Dalam konteks agama Kristen, kita juga dapat mengggambarkan gunung sebagai “Tritunggal”. Kenalilah peta itu, alam ini. Dari alam, TUHAN ingin mengajar kita tentang banyak hal.
Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan.Atau bertuturlah kepada bumi, maka engkau akan diberinya pengajaran, bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu.
(Ayub, Ayub 12:7&8)
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
(Daud, Mazmur 19:2)
Salomo, raja terkaya yang tercatat dalam Alkitab dan terkenal karena hikmat dan kebijaksanaannya banyak diajar TUHAN melalui alam. Dalam tradisi Islam (Nabi Sulaiman) ia disebut mengerti bahasa binatang.
“Hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak”
(Salomo, Amsal17:17)
Dari seekor semut, binatang yang sangat kecil, TUHAN mengajar kita tentang kerajinan, kerjasama, perencanaan, dan keteraturan, bukankah kita bisa belajar lebih banyak dari ciptaan-NYA yang lebih besar…….???
Alam ternyata bukan hanya dipersiapkan TUHAN sebagai media belajar dan memenuhi kebutuhan manusia, tetapi alam juga dipakai TUHAN untuk membentuk,mempersiapkan, dan memperlengkapi orang-orang yang ingin dipakainya menuju rencana TUHAN seelanjutnya. Musa telah mengalami hal itu ketika TUHAN memanggilnya untuk membawa umat TUHAN keluar dari perbudakan di Mesir.
3. KOMPAS
Kompas adalah penunjuk arah kehidupanmu.
Masa muda adalah masa pencarian jati diri. Saat dimana kita sedang berada di persimpangan jalan. Gunakanlah firman TUHAN sebagai penentu arahmu dan suluh ketika kegelapan mulai turun atas kehidupanmu. Alkitab berkata:
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
(Mazmur 119:9)
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
(Mazmur 119:105)
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
(II Timotius 3:16)
Aku percaya bahwa Alkitab adalah anugerah terbaik yang pernah diberikan TUHAN kepada manusia. Semua yang baik dari Sang Juruselamat dunia dibicarakan kepada kita melalui buku ini. Aku terus ditolong untuk berlutut karena keyakinan yang sangat kuat bahwa tidak ada tempat lain yang kutuju.
(Abraham Lincoln)
4. FOKUS
Setelah lembah kemarin,
Kini berdiri kokoh sebuah gunung di hadapanku,
sesekali kegelapan dan kabut menutupinya,
Tapi aku yakin ia tetap di sana,
Menungguku tuk ukir jejakku di atas pasir waktunya,
Hingga suatu saat,
Kucumbui edelweiss di puncaknya.
(Suriak, 1 Januari 2008)
Kini berdiri kokoh sebuah gunung di hadapanku,
sesekali kegelapan dan kabut menutupinya,
Tapi aku yakin ia tetap di sana,
Menungguku tuk ukir jejakku di atas pasir waktunya,
Hingga suatu saat,
Kucumbui edelweiss di puncaknya.
(Suriak, 1 Januari 2008)
Gunung adalah cita –cita, tujuan atau akhir kehidupan di mana edelweiss keabadian harus dicapai. Kabut masalah terkadang memburamkan mata kita dari tujuan itu. Tetaplah yakin bersama TUHAN, kita dapat mencapainya. Ketika batu yang tajam menghalangi langkahmu, pandanglah jauh ke depan, ke sekelilingmu. Nikmatilah keindahan alam,bunga yang berwarna-warni, hijaunya pepohonan, dan kemegahan gunung-gunung. Dengarkanlah nyanyian burung, rasakan kesejukan udara.
“Tanyakanlah kepada bumi dan laut, lembah-lembah dan gunung-gunung, langit dan awan-awan, bintan-biintang dan matahari, ikan dan binatang-binatang dan semua akan berkata ‘Kita cantik karena TUHAN yang membuatnya demikian’. Kecantikan itulah pengkuan mereka akan TUHAN…..!!!”
(Shakespeare)
Terpujilah Engkau, TUHAN-ku
bersama semua makhlukmu,
terutama Tuan Saudara Matahari;
dia ternag siang hari,
melalui dia kami KAu beri terang.
Dia indah dan bercahaya
dengan sinar cahaya yang cemerlang
tentang engkau yang Mahaluhur,
dia menjadi tanda lambing.
Terpujilah Engkau, TUHAN-ku,
karena saudari Bulan dan Bintang-bintang
di cakrawala kau pasang mereka,
gemerlapan, megah dan indah.
Terpujilah Engkau,TUHAN-ku,
karena Saudari kami Ibu Pertiwi;
dia menyuap dan mengasuh kami,
dia menumbuhkan aneka ragam buah-buahan
beserta bunga warna-warni
dan rumput-rumputan.
(St. Fransiskus Assisi)
Bersyukurlah atas semua itu. Bersyukurlah bahwa TUHAN telah berjalan bersamamu hingga ke titik ini. Sebuah masalah terlalu kecil dibandingkan berkat yang telah disiapkan TUHAN di hapanmu. Fokuskan diri pada tujuan akhir, jangan pada masalah.
5. DOA
“Dalam seluruh perjalanan saya, doa membuat saya lebih kuat, baik secara moral maupun mental, daripada rekan-rekan saya yang tidak berdoa. Doa tidak membutakan mata saya, menumpulkan pikiran saya, atau menutup telinga saya; namun sebaliknya, doa memberikan keyakinan kepada saya. Doa bekerja lebih banyak; memberikan sukacita dan kebanggaan dalam pekerjaan saya, dan membawa saya dengan penuh harapan ketika melewatihutan sejauh hampir 4.000 km, serta tak sabar untuk menghadapi hari yang penuh tantangan.
(Hendry Stanley 1841-1904, seorang penjelajah dari Afrika)
(Hendry Stanley 1841-1904, seorang penjelajah dari Afrika)
Berdoa adalah sesuatu yang wajib sebelum melalui pendakian. Doa akan menimbulkan keberanianmu memperbaiki moral dan mentalmu, sehingga merubah pandanganmu untuk menghadapi kehidupan ini. Tanpa keberanian, pendakian gunung tak mungkin dilakukan, tebing curam tak mungkin dilalui. Senantiasalah berdoa dalam perjalanan, ketika engkau mulai kuatir, ragu dan takut. Berdoalah dalam setiap apapun yang engkau lakukan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
(Yeremia 29:12)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
(Filipi 4:6)
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
(I Yohanes 5:14&15)
Ketika engkau telah berhasil berada di salah-satu puncak kehidupan ini, jangan pernah merasa hebat tetaplah bersikap rendah diri, ingatlah engkau tidak dapat menggapainya dengan kekuatanmu sendiri, ada orang-orang yang telah berjasa dalam hidupmu, yang telah mendukungmu hingga mencapai puncak.
“Berdiri di puncak bukan berarti engkau adalah yang terhebat. Perhatikanlah sekelilingmu, engkau akan menemukan dirimu hanyalah bagian terkecil dari alam ini, yang bisa berada di atas karena ada bagian–bagian besar yang menopangmu dari bawah".
Selamat mendaki gunung kehidupan ini sahabat,
See you at “The Top”…………..!!!
2 comments:
Kompetensi gembala Gereja KIBAID
Bagaimanakah sebenarnya kompetensi seorang gembala di lingkungan Gereja KIBAID ?
Apakah syarat-syrat yang harus dipenuhi sehingga seseorang bisa diangkat menjadi gembala ?
Seorang gembala sebaiknya menjadi suri teladan bagi jemaat (domba-dombanya). Dia harus meneladani Kristus dalam setiap tingkah lakunya. Dia harus menjadi terang bagi dunia yang gelap.
Akan tetapi apa jadinya jika gembala tersebut tidak memberikan teladan yang baik ? adakah sanksi yang bisa diberikan ? ataukah hal ini akan dibiarkan saja ?
contoh Kasus, saya temui di Jemaat Mebali (Tana Toraja). Terdapat seorang gembala dengan inisial "ST", merangkap sebagai pedagang. Pedangang adalah perbuatan terpuji. Hal ini tidak menjadi masalah (walaupun sebenarnya, lebih baik jika gembala tidak terjun dalam dunia usaha, supaya fokus pada pelayanan). Yang menjadi persoalan adalah cara gembala tersebut menjalankan roda usahanya.
Beliau menjual barang bangunan kepada anggota masyarakat (kemungkinan jemaat gereja juga), dengan harga lebih tinggi dari pasaran. kemudian ketika orang tersebut telat bayar, beliau mengenakan bunga yang mencekik leher. pada akhirnya jika orang tersebut tidak mampu membayar, dia akan menyita mobil/rumah/barang berharga dari korban.
Semoga hal ini menjadi renungan bagi kita bersama. Proses seleksi seorang gembala (pendeta) Gereja KIBAID harus lebih selektif lagi. karena kalau hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus, kita selaku umat kristen akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Shalom
Sejak tahun 2003, Majelis Umum PBB telah menetapkan tanggal 11 Desember sebagai 'Hari Gunung Internasional'. Ini merupakan hasil dari kesuksesan PBB pada Tahun Pegunungan Internasional tahun 2002, yang menimbulkan kesadaran secara global akan arti pentingnya pegunungan, merangsang pembentukan komite nasional di 78 negara dan memperkuat aliansi melalui peningkatan penciptaan Kemitraan Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan di kawasan pegunungan, yang dikenal sebagai ' Kemintraan Mountain (WSSD, Johannesburg, 2 September 2002).
FAO adalah badan koordinasi yang ditunjuk untuk memimpin Tahun Gunung Internasional dan diberi mandat untuk memimpin pelaksanaan Hari Gunung Internasional. Hari Gunung Internasional setiap tahun mengangkat tema berbeda dan relevan dengan pembangunan gunung yang berkelanjutan. .
Hari Gunung Internasional adalah kesempatan untuk menciptakan kesadaran tentang pentingnya gunung-gunung untuk kehidupan, untuk menyorot peluang dan kendala dalam pengembangan dan gunung untuk membangun kemitraan yang akan membawa perubahan positif terhadap dunia pegunungan dan dataran tinggi.
Pegunungan adalah tempat-tempat berbahaya. Banyak masyarakat gunung hidup di bawah ancaman gempa bumi, letusan gunung berapi, longsoran, tanah longsor dan banjir. Banyak faktor yang menyebabkan orang untuk hidup dalam situasi rentan ini: ikatan kekerabatan dan masyarakat, resiko dari perbedaan budaya dan yang penting adalah kemiskinan.
Tema untuk Hari Gunung Internasional 2010 adalah “Mountain Minorities and Indigenous Peoples”. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang orang-orang pribumi dan minoritas tinggal di lingkungan gunung dan keterkaitan tentang warisan budaya, kebiasaan dan tradisi mereka.
Hari Gunung tahun ini mencerminkan bagaimana pentingnya memberdayakan masyarakat pribumi dan membantu mempromosikan dan memelihara pengetahuan tradisional, mencakup ilmu pengetahuan, praktek agrikultur, menjawab perubahan global, praktek kesehatan dan pengobatan, tumbuh-tumbuhan dan fauna, bahasa tradisi, kerajinan dan kesenian mereka.
Post a Comment