mendaki gunung/menempuh rimba adalah
bagaimana berkolaborasi dengan alam untuk mencapai tujuan, goresan dan tusukan
adalah cara sahabat membuat kita lebih berhati-hati, lebih teliti dalam
mengambil langkah dan memilih jalur. Tusukan bukanlah alasan untuk membenci.
Koreksi diri, mungkin kita salah mengambil atau membuka jalur… P+
“A friend
means well, even when he hurts you. “
-- King Solomon; Proverbs 27:6a TEV --
-- King Solomon; Proverbs 27:6a TEV --
Dalam buku “Mencintai Hingga
Terluka”, Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndara menulis:
“Cinta sejati justru diuji oleh peristiwa dan orang, yang menaburkan hal-hal yang bertentangan dengan cinta itu sendiri.”
Mendaki gunung adalah implementasi
cinta akan alam, mencoba menyatu dan berkolaborasi dengannya. Namun goresan
seakan menjadi tentangan dan tolakan dari alam. Adalah alamiah jika kita
terluka dan menelusuri sumber luka namun jika kita melakukannya hanya untuk
mencari kambing hitam, maka luka itu akan berubah menjadi benci, dendam dan
amarah. Menimbulkan kepahitan yang akan meruak relasi dengan siapa pun. Luka
butuh disembuhkan, fokus pada luka bukan pada sumber luka.
Mungkin saja kita terluka juga
akibat kesalahan kita; pemahaman yang kurang, egoisme, ambisi, kesombongan,
rasa memiliki yang berujung eksploitasi dll. Melukai mungkin hanyalah cara
sumber luka melindungi dirinya. Introspeksi dan kesadaran diri dibutuhkan dalam
hal ini.
Jika cintanya kecil, luka kecil akan
menjadi besar. Semakin besar luka, semakin besar keadaran diri dan daya
pengampunan dibutuhkan. Cinta yang besar akan memampukan dan menguatkan kita
menanggung luka dan melepaskan pengampunan. Luka tanpa kesadaran diri dan pengampunan akan
mengakibatkan iritasi hati, memunculkan emosi-emosi negatif yang berpengaruh
pada perkataan dan tindakan. Sadar diri dan pengampunan akan melepaskan semua
emosi negatif sehingga energi yang ada dalam diri bisa digunakan untuk hal-hal
yang baik dan mencari solusi positif, bukan membalas dendam. Mengapa kita harus
menebas arbei hutan atau rotan berduri yang menghalangi jalur ketika kita bisa
merebahkannya ke sisi jalur? Bukankah dalam masa kesusahan (survival) kita akan
memerlukan bantuannya?
Rasa sakit adalah tempat belajar dan
pertumbuhan iman terbaik. Dan kadang rasa sakit harus mendahului kesembuhan.
Saat terluka kita akan memberikan tetesan antiseptik berbahan alkohol yang
membuat perih, atau bahkan menjahit bagian yang terluka.
Sadar diri dan pengampunan akan
memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Mengampuni bukan untuk
melupakan kesalahan (funitive justice: to forgive but not to forget)
tetapi untuk menjadikan hal itu sebagai pembelajaran. Mengingatnya tapi tidak
lagi merasakan sakit.Luka hidup kita (karena dihina, dikhianati,
dilecehkan,dll) tak pernah sia-sia. Luka hati itu kelak berguna dan memberi
keberanian terluka (dan kekuatan mengampuni) pada sesama kita.Luka dan
pengampunan mungkin memang selalu ada dalam cinta. Bahkan Yesus pun rela
terluka demi cinta-Nya.
“YOU CAN’T
FALL IF YOU DON’T CLIMB, BUT THERE’S NO JOY IN LIVING YOUR WHOLE LIFE ON THE
GROUND”
ARBEI HUTAN
(Fragaria Vesca)
Arbei hutan merupakan tumbuhan
perdu/semak dengan daun melebar dan batang berduri (batang pada foto1 dan buah pada foto 2). Habitat
tanaman ini adalah di daerah pegunungan dengan ketinggian 1000 – 2500 mdpl.
Tekstur buahnya sedikit kasar dan sekilas mirip dengan strawberi. Arbei hutan
memiliki konsetrasi masam yang tinggi pada buah muda, dan manis campur asam
pada buah matang.
Arbei Hutan memiliki kandungan :
Arbei Hutan memiliki kandungan :
- Saponin (glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan).
- Favonoida (merupakan senyawa kimia aktif yang telah berhasil diteliti, dikenal dengan nama silimarin dari tumbuhan).
- Silybum Marianum L. (hasil penelitian menunjukkan bahwa silimarin dapat dipakai sebagai obat atau perlindungan dari penyakit hati/anti hepatotoksik action).
- Polifenol (berfungsi sebagai antioksidan).
- Antioksidan
- Antibakteri
- Vitamin C
Manfaat buah arbei hutan adalah
sebagai berikut :
1. Obat sariawan. Untuk obat
sariawan dipakai 10 gram buah segar arbei, dicuci, kemudian dimakan sekaligus.
2. Daunnya dimanfaatkan sebagai obat
diare (peras dan ambil airnya).
3. Akar arbei digunakan sebagai obat
wasir atau ambeyen.
4. Membantu melawan
kanker.
5. Mengobati maag (buah dibuat jus
lalu diminum).
6. Membantu melawan tifus.
Arbei hutan banyak dijumpai di
gunung-gunung Sulawesi Selatan. Arbei Hutan oleh orang Toraja dikenal dengan
naman lakkia' (Toraja Utara) sollo' (Ma'palampangbatu) dan lellang
(Seko). Arbei hutan bisa berguna dalam kondisi survival. Selain buah, daunya
yang masih muda bisa lanngsung dimakan dimakan. Hindari mengkonsumsi terlalu
banyak mengingat kadar asamnya yang tinggi kurang bagus bagi lambung.
*)Berbagai Sumber
2 comments:
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
365SBOBET Situs Agen Resmi SBOBET , Agen Bola Terpercaya di Indonesia
365SBOBET adalah Agen Sbobet Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.
http://104.161.33.124
Buruan Daftarkan DIri anda di 365SBOBET & menangkan Ratusan Juta Rupiah Setiap Harinya!!!
Bonus Pendaftaran Member Baru 20% Maksimal s/d 1 Juta Rupiah
Bonus Next deposit 5%
Bonus Rollingan 0.5%
Bonus Cashback 5%
Dengan Minimal deposit untuk mendapatkan Bonus Hanya 50 ribu
Deposit hanya Rp. 25.000
Whatsapp : 0823.6134.6235
Post a Comment