Monday, January 25, 2010

JIWA YANG LAPAR

Kita tidak hanya lapar; kita kelaparan.
Kita tidak tahu caranya
memuaskan kedambaan jiwa kita.
Sesuatu terjadi dalam pemberontakan;
kita dirundung hasrat keinginan.
Roti kita hilang lenyap,
dan kita tidak tahu bagaimana mendapatkannya kembali.
Bahkan, kita tidak tahu pasti
bagaimana rupa roti itu.
Jika kita dapat menemukan kembali roti itu,
kita dapat berhenti mencari hal yang sia-sia.
Kita dapat duduk tenang untuk menikmati pesta
yang bukan dusta atau tipu daya.
Kita akhirnya dapat mengenal rasa puas.
(Charles Tunner & Gregory Post)

No comments: