Sekilas Mengenai Cerita Film
Film ini bercerita tentang seorang pelatih football yang selalu gagal. tak ada yang berhasil dalam kehidupannya. Selama 6 tahun karir sebagai pelatih tim football, Grant Taylor tidak pernah memenangkan sebuah musim kompetisi. Kepercayaan diri pelatih ini tergerogoti. Apalagi setelah pemain terbaik di timnya pindah ke sekolah lain agar dapat bergabung ke tim football yang lebih bagus. Setelah kalah di tiga pertandingan pertama di musim kompetisi, pelatih Taylor mengetahui bahwa sekelompok orangtua murid sedang mendiskusikan agar pelatih ini dipecat. Ditambah lagi tekanan dari kondisi keuangan pribadi yang parah, dan vonis dokter yang menyatakan dirinya mandul. Pelatih Taylor benar-benar kehilangan harapan dalam mengatasi perasaan takut dan kegagalan yang dialaminya. Sampai suatu hari dia menyerah, dan tanya kepada Tuhan. ”God, What do You Want?”. Ia kemudian membuka alkitab dan menemukan ayat yang menggugah hatinya yaitu: APA TUJUAN HIDUP? Disitulah dia menemukan pencerahan. Dengan dibantu seorang bapak yang datang kepada pelatih itu dan ia membacakan salah satu ayat dari kitab suci yang berisi tentang "jangan pernah menyerah, selagi masih ada halangan masih ada jalan untuk berusaha". Bapak itu mengaku mungkin Tuhan yang menyuruhnya membacakan ayat ini kepada pelatih itu, kemudian pelatih itu semakin percaya diri dan ia mulai melatih muridnya, bersama kekuatan Tuhan. Dia menanamkan filosofi bahwa Menang atau Kalah Harus Tetap Memuliakan Tuhan.
Sebuah mimpi dan kejadian aneh yang terjadi dalam hidup Pelatih Taylor tiba-tiba membantu dia untuk menemukan tujuan / purpose yang lebih besar daripada sekedar menang dalam pertandingan. Perjalanan spiritual yang terjadi dalam dirinya dan keberanian untuk percaya dengan Tuhan membuatnya mampu membuat semangat baru di tim nya. Dijelaskannya kepada seluruh team, bahwa filosofi mereka bertanding bukan untuk MENANG, tetapi untuk memuliakan TUHAN. Kekuatan karakter itu tertransfer. Semua bersemangat. Semua bertanding tanpa beban. KEMENANGAN tidak lagi jadi hal yg penting, visi utamanya hidup untuk memuliakan Tuhan. Pertandingan dimulai dengan berdoa. Bahkan mereka saling berdoa untuk temannya. Ada anak yang minta maaf pada ayahnya karena selama ini sudah menjadi anak yg pemberontak. Lalu perlahan Tuhan bekerja. Ketika semua orang tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri dan berhenti meronta, sukacita berkunjung dengan cepatnya. Kesombongan2 sirna, berganti dgn rendah hati yang pada akhirnya membuahkan keberhasilan di dalam dan di luar lapangan football.
”Visi utamamu nak, adalah memuliakan nama-Ku! Bukan yg lain. Hal yg kamu inginkan adalah urusanKU”.
Bagian Terbaik dari Film
Ada satu bagian dari film ini yang saya pikir adalah bagian terbaik dari film ini. Pada saat latihan, kapten tim meragukan kemampuan timnya untuk menang dalam pertandingan berikutnya menghadapi tim yang jauh lebih hebat. Untuk mengajarkan nilai pantang menyerah dan memberikan kemampuan terbaik dari diri kita, Pelatih Taylor meminta kapten tim melakukan latihan mengangkat tubuh temannya menyeberangi lapangan. Pelatih Taylor memintanya untuk melakukan yang terbaik, setelah itu mata kapten tim di tutup agar tidak tahu sudah menyeberang seberapa jauh. Pelatih Taylor terus memberikan semangat dan memintanya melakukan yang terbaik walaupun kapten tim sudah kecapaian dan ingin menyerah. Dan hasilnya ternyata luar biasa. Anda bisa melihat snapshot dari bagian ini di bawah ini :
Don’t Quit…
Keep Going… Keep Going…
Don’t Quit… Do Your Best…
Give Everything You Got…
“Pantang Menyerah… Terus Berjuang… Lakukan yang Terbaik…” adalah pesan yang perlu sering kita dengar dalam proses mencapai impian dan goal kita.
“Ketika sesuatu menjadi berat, Anda hanya perlu terus melanjutkan perjalanan!”
Dalam setiap bisnis atau karir yang Anda lakukan, Anda pasti akan pernah menemui kesulitan dan tantangan. Jangan pernah menyerah. Kadang-kadang juara atau impian Anda sudah di ujung belokan, jika Anda stop dan menyerah, Anda tidak akan pernah mencapai impian Anda. So just keep going my friend!
Tidak gampang memang, tapi cobalah untuk taat.
Dari: berbagai sumber
No comments:
Post a Comment